Yeaaa….sekian lama akhirnya bisa nengok rumah lama lagi. memang nulis di blog lebih enak ketimbang bikin status di facebook yg warganya kebanyakan udah pd sensitip..hihi
lama juga gak dibuka…terakhir jaman gadis,sekarang udah py buntut 2..hihi.
ibuku adalah sosok sederhana tapi hatinya sungguh luarbiasa.
Mendengar kisa hidupmu mengajarkan pada kami bagaimana sebuah perjuangan itu akan menuai akhir.
semua ibu didunia pasti menginginakn yang terbaik untuk anaknya. Begitupun juga dengan ibuku, selalu berdoa yang terbaik untuk kami anaknya.
Kini sudah selayaknya kami membalas meski tak kan pernh terbalas, tapi semoga setiap kejutan yang kami beri bisa membahagiakanmu.
Semoga torehan kesuksesan yang kami ikhtiarkan bisa membuat bangga dan cukup membayar peluh keringatmu.
ibu, meski baktiku berpindah tapi kasih sayangku takkan berkurang. Karena seperti pesanmu dulu bahwa baktiku pada suamiku adalah bukti baktiku padamu.
Semoga kelak baktiku pada suamiku bisa membawa kita ke surga karena bgitulah hadiahnya kata Baginda Rasulullah.
Begitupula baktiku pada ibu mertua adalah bagian dari baktiku. engkau mengajarkan semuanya itu wahai ibu, dengan kebesaran jiwa.
Selamat hari ibu, semoga kami bisa terus membahagiakanmu.
Status sebagai aktivis bagi sebagian orang bisa menjadi sesuatu yg prestisius serta membanggakan apalagi aktivis tersebut menorehkan banyak prestasi yang bisa semakin mengharumkan namanya.
Karenanya tidak sedikit aktivis yang terus melanjutkan karir aktivisnya meski sudah tidak lagi menjadi mahasiswa. Memilih wadah-wadah ekstraparlementer yang sesuai dengan minat dan spesialisasi.
Tentu saja para pegiat ini bukan berasal dari kaum adam semata tapi banyak juga para aktivis yang bergender perempuan. Para perempuan ini bahkan bisa menjadi pucuk-pucuk pimpinan dilembaga masing-masing bahkan eksis di luar sana.
Tapi, bagi para aktivis perempuan mereka tidak hanya bergerak stagnan pada satu level “single” seperti ketika mereka masih menjadi mahasiswa. Bahwa suatu masa mereka akan berubah menjadi ‘double” dan juga berakitvitas sebagai ibu rumah tangga.
Tapi permasalahan yang ternyata muncul dikalangan aktivis yang berhenti aktif dan menjadi ibu rumah tangga adalah mereka malu ketika status mereka berubah total dari aktivis menjadi ibu rumah tangga murni. Ada pertentangan psikologi ketika banyak saudara dan sahabat yang sedikit sinis ketika mendengar jawaban apa pekerjaan setelah menikah. Kondisi inilah yang kerap banyak membuat para aktivis perempuan akhirnya tetap memilih bekerja karena malu. Malu karena dulu dia adalah aktivis terkenal tapi sekarang hanya menjadi biu rumah tangga. Seperti ada stiga yang tertanam entah memang tercipta di masayarakat luas atau hanya dikalangan aktivis saja bahwa status “ibu rumah tangga” adalah status yang tidak elit dan tidak bergengsi.
Denis McQuail dalam bukunya McQuail’s Mas Communication Theory, mengatakan bahwa media adalah jendela yang memungkinkan kita untuk melihat fenomena yang terjadi melebihi lingkungan dekat kita. Media mampu menyajikan berbagai macam peristiwa kepada audiensnya. Secara gamblang seseorang bisa mengakses informasi dan berbagai macam peristiwa yang up to date dari berbagai penjuru dunia, melewati dimensi ruang dan waktu
Jika kita memperhatikan isi media yang ditampilkan ke publik, tidak sedikit tayangan-tayangan yang berbau “kekerasan” menjadi konsumsi khalayak. Tayangan yang berbau kekerasan saat ini bahkan menjadi tayangan yang mendominasi, mulai dari segmen orang dewasa sampai anak-anak. Sinetron-sinetron di televisi kerap mempertontonkan adegan perkelahian, tamparan dan cacian hinaan dalam setiap segmennya. Dalam film anak-anak pun juga tak luput dari adegan-adegan tersebut.
Menjadi permasalahan adalah ketika tayangan-tayangan tersebut dianggap realita sosial di tengah masyarakat dan menjadikan kekerasan adalah sesuatu yang lumrah dan biasa dilakukan. Di Bandung, seorang anak SD kelas II meninggal dunia setelah bermain dengan teman sekelasnya. Di Balikpapan seorang anak kelas II SD mengalami patah tangan. Dan masih banyak lagi kasus serupa di daerah lain. Setelah di selidiki ternyata sang bocah senang menonton tayangan Smackdown di televisi.
tak sengaja meng-klik lagu ini di folder senandung laptop. mendengarkan lirik dan syairnya membawa ingatan pada kisah masa lalu. saat masih kecil. saat masih diantar ke tempat tidur, saat pagi menjelang sekolah..huup…saat-saat 20 tahun yg lalu.
setiap anak akan mengatakan bahwa ibuku adalah ibu yang hebat,,,,she’s amazing. dan lagu ini tepat untuk seluruh ibu di dunia. para perempuan berhati mulia.
suatu hari nanti aku ingin, anak-anakku akan berkata hal yang sama; “my mum is amazing”. amin
My Mum Is Amazing
Munsyid : Zain Bhikha Feat Nadeera Al
She wakes early in the morning with a smile
And she holds my head up high:
“Don’t you ever let anybody put you down –
‘Coz you are my little angel”
Then she makes something warm for me to drink –
‘Coz it’s cold out there, she thinks
Then she walks me to school – yes, I ain’t no fool
Untuk mengurangi makan berlebih banyak orang minum air terlebih dahulu sesaat sebelum makan. Sebaiknya hilangkan kebiasaan itu, jika ingin minum sebelum makan lakukanlah satu jam sebelum waktu makan.
Mengonsumsi air terlalu banyak tepat sebelum makan memang membuat Anda kehilangan nafsu makan karena lambung menjadi penuh. Tapi minum air sesaat sebelum makan akan membuat proses penyerapan makanan oleh enzim menjadi lebih sulit.
Karena air yang diminum butuh waktu 30 menit mengalir dari lambung menuju usus. Sehingga jika minum sesaat sebelum makan, belum sempat air menuju usus sudah ditambah dengan makanan yang membuat enzim bekerja lebih sulit.
Profesor Hiromi Shinya MD, pakar enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, seperti dikutip dari karangannya, ‘The Miracle of Enzyme’, Sabtu (20/2/2010), menyarankan agar minum air putih dilakukan 1 jam sebelum waktu makan.
Permasalahan yang muncul akan terus berkembang seiring berjalannya proses hidup dan kehidupan ini. Ia akan datang dan pergi menurut reaksi sang manusia terhadap sebuah peristiwa. Ia juga bisa datang dengan wujud yang sama dan juga bentuk yang berbeda. Banyak orang bijak yang berpetuah bahwa masalah itu datang untuk menyelesaikan kekurangan diri dan kemudian menyempurnakan kepribadian jika sang manusia bisa menyelesaikan dan memetik buah hikmah kehidupan yang kelak akan mematangkan kepribadian. Sebaliknya, ia akan terus ada bagaikan bayang-bayang yang sulit untuk pergi jika tak mampu diselesaikan. Artinya, sang manusia dituntut untuk bisa dan mampu mengatasi setiap kesulitan-kesulitan yang hadir di hadapan, lalu menjadikannya pelajaran yang akan mereparasi jiwa untuk lebih baik.
Banyak pihak meminta buku Penulis George Junus Aditjondro, Membongkar Gurita Cekas; dibalik kasus Bank Century ini untuk tidak diedarkan. Ternyata tidaklah demikian yang terjadi di masayarakat, semakin antusias masayarakat untuk membeli dan membaca buku ini. Ini hal yang menarik tentunya, ada sebuah gejala sosial yang sedang terjadi di tengah masayarat. Bahwasanya masyarakat saat ini sedang sangat membutuhkan informasi sebanyak mungkin tentang apa yang terjadi di negara merah putih dengan segala permasalahan hukum, kekuasaan dan ketidakadilan. Masyarakat mencari informasi di sisi lain untuk memenuhi kebutuhan akan keingintahuaannya atau mencari “second opinion” tentang suatu hal untuk kemudian dikomparasikan dan ditimbang sebelum mengarah pada sebuah kesimpulan atau penilaian.
Hanya saja kondisi akan menjadi buruk jika kemudian data-data yang disajikan menjadi bola panas yang siap mengenai siapa saja tanpa bisa dihentikan dan dikendalikan apalagi dibuktikan secara hukum. kerusuhan politik dan kerusuhan opini akan semakin liar dan menimbulkan konflik yang semrawut. Ditambah pula jika pihak yang menuntut tidak memberikan reaksi cerdas terhadap terbitnya buku ini. Konon katanya, negara ini sengaja dibentuk sebagai negara hukum. Artinya jika memang buku ini kemudian harus dihentikan pereadarannya itu harus sesuai dengan proses atau prosedur yang berlaku. Jika melihat kasus 5 buku yang baru-baru ini dilarang oleh kejaksaan agung, semuanya sudah melalui proses oleh tim penyeleksi (clearing house) sejak Mei 2009. Buku-buku tersebut dilarang karena melanggar ketertiban umum. Substansi buku dinilai tidak sesuai dengan aturan. Namun, ketertiban umum yang mana yang dilanggar buku-buku itu, tidak menjelaskan. (Kompas.com).
Jika kemudian buku ini mendadak dicekal juga, maka bisa saja semakin menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayan masyarakat terhadap pemerintahan SBY, bahwa ada kepentingan terselubung di balik pemberhentian peredaran buku Membongkar Gurita Cikeas tentu saja untuk penyelematan kekuasaan. Saya yakin SBY tak mau ini.